Jumat, 11 Mei 2012

FF - Rae-ya Saranghae (Part 3)

Diposting oleh anindyaemkaha di 00.53
AnnyeongHaseyo... Ahh mianhe kalo ganggu. Hehe Cuma pengen eksis sebentar aja, nerusin FF gaje inih. Hehe semoga terhibur. Walopun gaje yaa anggep aja bagus. Hehe
Gomawo yang udah nyempetin baca.
Baca juga yaah Rae-ya Saranghae part 1 nd 2.a. Hehe
Cekidoott...

Cast :Song Rae Byung
            Cho Kyuhyun
            Lee Donghae
            Lee Hyukjae
            Song Joong Ki
            Lee Junho
            Rain Bi
            Song Hye Gyo
            Cho Ahra
            Cho’s Family
            Suzy
            Krystal

Rae Byung POV
Aku berjalan dengan lesu menyusuri jalanan. Rasanya kepalaku benar-benar amnesia . Tanganku kembali memegang bibir. “Kenapa tadi aku memejamkan mata. Yaak,, Rae-ya kau Bodoh sekali. Rutukku dalam hati kesal pada diri sendiri. “Dan kenapa juga kau lari Rae-ya? Memalukan..” Aku memukul – mukul kepala agar tak ingat atas kejadian barusan.
“ Aiish Lee Donghae sialan. Beraninya menciumku sekenanya. Merenggut keperawanan bibirku.. aiishh !! Aku menggeleng-gelengkan kepala memukul-mukulnya lagi berharap aku amnesia dengan kejadian tadi. Aiigoo.. aku malu sekali..
Aku menghentak-hentakan kaki.. “Dan kenapa jalan pulang lama sekali sih”. Kataku setengah berteriak. ‘Apa gara-gara kejadian tadi aku lupa jalan rumah..’ pikirku
” Aarrgghh aku ingin cepat pulaanngg...”
“Rae-ya,, kau darimana saja? Kenapa baru pulang huh? Naik..” kata namja bermotor
“Oppa..”  kataku menghambur ke pelukannya. Ternyata Junho oppa.
“Kau lusuh sekali. Hey waeyo?”
“Aniyo, aku lelah ingin cepat pulang.”
“Naik..” katanya
Sesampainya di rumah aku segera masuk kamar merebahkan tubuh.
“Rae-ya cepat bergegas dan dandanlah yang cantik.”
“Ige mwoya? Aku lelah.” Ucapku memutar posisi tubuhku ke kanan.
“Appa sudah bilang kemarin kalau keluarga kita akan makan malam bersama keluarga teman bisnis appa. Kau menyetujuinya kan kemarin. Jangan bilang kau lupa, Cepatlah.. tak ada waktu lagi.” Katanya lalu pergi dari kamarku
“Rae-ya cepatlah mandi dan dandanlah. Kau harus ikut. Inih sangatlah penting.” Sekarang suara eomma mengingatkan lagi.
“Hanya makan malam kan? Aku bisa makan malam di rumah. Aku tak ikut eomma.”
“Yaak.. kau inih cepat sana mandi.” Eomma menariku ke kamar mandi.
“Joongki-ya bantu adikmu ini.” Teriak eomma dari kamar.
Ampun, kenapa ini rumah berisik sekali. Aku ingin beristirahat tak bisakah mereka mengerti..
Aku segera mandi dan berganti pakaian seadanya.  Akupun mandi dengan tergesa karena diluar sangat berisik. Rasanya kamarku sudah menjadi sarang burung beo yang tiap saat berkicau.
“Yak, kau jelek sekali. Apa kau tak bisa make up?” Kata joongki dari ambang pintu
“Anjoo” .. Joongki menarikku duduk depan kaca rias, wajahku segera di make over olehnya.
“Yaak, mau kau apakan aku?? Shireo.. aku tak mau” belaku tapi Joongki Oppa tak mengubrisnya.
 “Yaa oppa.. jangan terlalu menor aku tak mau seperti ahjumma ahjumma..”
“kau meragukanku? Aku ini ahli Rae-ya.. Diamlah.”
“Acara apa sebenarnya ini? Kenapa aku harus seformal ini huh?”
“Kau ini berisik sekali.” katanya
“Pakai ini. Aku tadi sengaja membelinya untukmu.” Kata junho oppa dari pinggir pintu mengulurkan bingkisan.“Iniii” dia melempar bingkisan itu segera refleks aku menangkapnya.
“Apa ini??”  tanyaku
“Kau ini, dilihat saja tak usah tanya.” Ucapnya sinis.
“Isshh..” balasku sambil mempout bibir mungilku.
“Ayo hyung..” katanya menarik joongki keluar. “Pakailah kau pasti cantik.” Ujarnya tersenyum. Joongki oppa hanya mengangguk angguk setuju.
“Rae-ya cepatlah . appa tak ada waktu menunggumu.” Teriak Appa dari luar.
“Ne..”
Lagi lagi aku melihat pantulan diriku saat ini dalam kaca hanya untuk memastikan bahwa yang di depan kaca adalah aku, Song Rae Byung. :D  Seperti bukan aku..
aku keluar dengan dress mini putih pemberian junho oppa dan riasan minimalis make up jongki oppa. Mereka berdua memang sangat sayang padaku
“Yeppeo..” kata mereka kompak.
“Masih cantik eomma lah.” Kata eomma tak mau kalah.
Hahahaha :D anggota keluarga sontak tertawa bersama.
“Kajja..kita sudah telat.” Ucap Appa
Appa segera melajukan mobilnya. Aku duduk di belakang dengan Jongki Oppa.
“Oppa, junhoo oppa kemana?” Kataku menepuk lengannya.
“Dia tak ikut. Dia sedang latihan dance dengan BB-y untuk mengikuti lomba besok. Mungkin ia datang telat nanti” jawabnya
“Ya ya, kenapa kalian pilih kasih huh? Junho oppa boleh tak ikut kenapa aku tidak?”
“Karena ini menyangkut hidupmu sayang.” Kata jongki tersenyum.
“Mwo? Ige mwoya?” kataku.  Mereka hanya tersenyum. Wae? Reaksi apa itu? mereka menyembunyikan sesuatu.
“Sebenarnya kita mau makan malam dengan keluarga siapa appa, dan ada apa ini? Kenapa menyangkut hidupku?
“Keluarga Cho Chagi.” Jawab eomma
“Mwo???”
­­­­------
Sekarang aku duduk melingkar di ruang makan#kyk konferensi meja bundar :D# bersama keluarga besarku dan keluarga besar Cho, sejak tadi kuharap bukan Cho Kyuhyun. Kuharap Cho yang lain. Aku tak bisa membayangkan aku duduk bersama dengannya. Aiishh aku sangat tak mau berada disini.
“Ahh, your so beautiful” suara yeoja menghampiriku
 “Ahh Gamsahamnida.” Jawabku menunduk
“Aku Cho Ahra, kau pasti Song Rae Byung, kau persis eomma-mu cantik.” Aku melirik eomma yang tersipu. Aku merasa canggung,  Apa yeoja bernama Cho Ahra ini memujiku apa hanya untuk sopan santuun berkata seperti itu. bahkan dia lebih cantik dariku seperti ulzzang yang di tivi2. . “Pasti menyenangkan jika kau nanti  jadi dongsaengku” Ucapnya berbinar-binar. Semua yang disini tertawa akupun ikut tersenyum. ‘Aku bingung, apa yang salah bahkan ucapannya tak ada lucunya sama sekali.’
Ahra eonnie duduk sebelah Cho Ahjumma tapi dia melewati satu kursi disebelahku.’ Apa masih ada anggota keluarga lagi? Kapan mulai acara makan2nya. Aku sangat lapar atas kejadian siang tadi. Aaiissh..’
“Maaf membuat kalian menunggu, aku terlambat ada urusan sebentar” ucap seorang dengan suara beratnya. Kemudian duduk disebelahku.
“Aahh Kyunnie kita sudah besar sekarang, kau tumbuh jadi seorang yang tampan dan pintar. Gwenchanayo, sepertinya kita tak salah menunggu orang sepertimu” ujar Appa tertawa
“Kau ini masih muda, tampan, pintar sudah bisa mengurus perusahaan Appa-mu lagi. Aku bangga padamu.” Kata eomma
‘Apa-apaan mereka berdua memuji orang lain sementara anaknya tak pernah inih dipuji. Tch’
Aku mendongak untuk melihat siapa yang duduk di sebelahku. “deod...” aku refleks berdiri dan hanya mengatakan itu. sungguh tak percaya ternyata benar ini keluarga Cho Kyuhyun. Dia hanya tersenyum sinis dan  Kulirik semua yang ada disini. Terlihat mereka memandang kami dan tersenyum juga. Kulirik appa yang sedari tadi tersenyum.  ‘Appa, please ayo kita pulang. Ku tahu kau merencanakan sesuatu’ Kukeluarkan kata2lewat percakapan batin. Appa hanya menatapku dan seakan berkata ‘duduklah tenang dulu jangan berbuat yang aneh2 disini’
“Tak perlu menyambutku. Anjoo” Cho Kyuhyun membuyarkan kebingunganku.
 Aku terpaksa  kembali duduk. “Ahh, ternyata hubungan kalian sudah sangat akrab, syukurlah” ujar Cho Ahjussi. 
“Ne appa” jawab Kyuhyun
“Ahh ne” jawabku kaku ‘Bukan sangat akrab ahjussi, bahkan kita ini rival yang tak terpisahkan. Kau tahu, anakmu ini merecoki hidupku setiap hari jadi itu yang membuat kami ‘sangat akrab’.
“Ahh makanlah, ayoo jangan syungkan” ucap Cho Ahjussi lagi.
‘Aku sangat tak ingin makan kau tahu tubuhku sudah tak berasa lapar.’ Aku hanya menunduk. Joongkii menyenggol lenganku, dan berbisik “makanlah barang sedikit, sopan santun kata eomma”
“Coba ini,” Kyuhyun di sebelahku  menyodorkan potongan steaknya padaku mencoba menyuapiku. ‘Ommo,, apa yang namja ini lakukan huh, apa bumi ini terbalik? Bahkan kurasa bumi barusan berhenti berputar menyaksikan tingkah baiknya padaku.’
“Aaaa..” dia mencoba menyuapiku, aku terdiam menatapnya tanpa reaksi. “Hey, buka mulutmu” katanya membuyarkan diamku. Namja ini kenapa? Apa dia sakit? Apa dia tak sadar melakukan ini didepan keluargaku dan keluarganya. Kuyakin ini hanya trick supaya terlihat baik didepan semua orang. Aiih namja ini benar- benar... aku membuka mulut memakan apa yang dia tawarkan. “hmm.. gamsahamnida Kyuhyun-ssi” ucapku dan tersenyum terpaksa. Kulihat dia menahan tawa. Semua anggota keluarga yang disitu tersenyum geli. ‘mati kau Rae-ya, kupastikan mukamu sudah merah menahan perlakuan kyuhyun namja sialan ini’
“Kuharap kau tak memasukkan racun dalam steakku barusan.” Bisikku sangat lirih hampir tak terdengar.
“Aku sudah memasukkan obat pembasmi tikus.” Ucapnya menahan geli kulihat dia tersenyum menyebalkan.
“Ahh lihat Rain, anak kita sangat akur serasi sekali jika nanti menjadi sepasang pengantin.  Sepertinya tak salah jika acara pertunangan ini dimajukan bulan depan .” kata Cho Ahjussi
Aku tersedak. Uhuk uhuk... aku menepuk-nepuk dada.
“Ahh, chagi gwenchana?” Tanya eommaku
Kyuhyun menyodorkan gelas minumnya, terlihat mukanya panik. Kulirik dia tajam ‘Wae? Kenapa mukamu terlihat begitu, sok perhatian dech. Padahal kau senang melihatku begini.’
“Ahh, sepertinya Rae-ya belum tau yeobo tentang masalah ini. Tolong dijeaskan.” Kata Cho Ahjumma tersenyum padaku
“Begini, aku dan appamu dari dulu sudah menjodohkan kalian Rae-ya, Dari kalian masih kanak-kanak,  sempat ingin memutuskan ini karena Appamu ingin melihat kau bahagia dengan pilihanmu sendiri. Tapi Kyuhyun bilang kau adalah yeojachingunya dua minggu yang lalu. Jadi untuk apa kita menunda-nunda perjodohan ini.Kau tentu tak keberatan dengan ini karena yang akan menjadi calon suamimu adalah namjachingumu sendiri.” Katanya sumringah. Appa dan eomma hanya ikut serta mengangguk.
“Mwo??” ucapku kaget
“Wae Rae-ya, apa kau keberatan?” tanya eommanya kyuhyun
“Ahh eomma kenapa berkata seperti itu, Rae-ya memang begitu. Dari awal dia memang merahasiakan hubungan kami. Bukan dia tak setuju hanya saja dia mungkin berpikir masih harus memikirkan sekolah.”
“Hahaha, tenang chagii, kau hanya bertunangan saja. Jika kau sudah siap kau boleh menikah. Mungkin saat Lulus kuliah baiknya.” Ujar eomma kyuhyun lagi dengan mantap.
Joongkii oppa hanya mengelus punggungku. Mencoba menenangkanku. Kuyakin hanya dia yang tahu bahwa aku tak berpacaran dengan namja gila disampingku ini.
“Oppa..” ucapku lirih menatapnya berharap dia menolongku saat ini.
“Mianhae chagii, aku tak tahu apa-apa, hanya saja kau terlihat pucat dan tak menikmati malam ini. Kupikir kau harus segera pulang.” Jawab Joongki oppa tak kalah lirih, ‘kupikir kau mengerti aku oppa’ Air mataku hampir saja keluar. Kutahan sekuat tenaga. Aku diam menunduk sementara yang lain sedang asik berbicara masalah pertunangan ‘kita’ iya aku dan kyuhyun.
“Kau sakit? Kuantar kau ke kamarku.”ucap Kyuhyun menarikku. Kali ini aku pasrah sungguh tubuhku lemas tak bisa menolak. lagian aku ingin segera keluar dari perbincangan konyol ini.
Kyuhyun membawaku ke lantai atas tepat di kamarnya. Ia segera menutup pintu. “Kau kaget? Kau marah? Kau membenciku?” Kyuhyun angkat bicara. Aku tetap diam. Tak terasa airmataku sukses mengalir dari tempatnya.
“Rae-ya, mianhae..” ujarnya lagi. Kali ini Kyuhyun mendekatiku. “Kau mungkin kaget, aku tahu. Karena orang tuamu tak pernah menceritakannya karena aku yang minta. Aku tahu aku salah melakukan ini tanpa sepengetahuanmu.  Perjodohan ini tak ingin aku ungkap secepat ini tapi melihatmu tadi membuatku sakit.”  Aku mendongak menatapnya ‘Melihat apa? Aku tak pernah melakukan sesuatu yang membuat dia sakit justru sebaliknya dia yang membuatku susah. aku tak mengerti apa yang kau maksud’ Airmataku tak berhenti keluar. Aku menangis segukan. Aku tak bisa mengungkapkan apapun. Shock, marah, bingung campur jadi satu.
“Kau mungkin marah, aku tahu. Tapi aku lebih marah jika melihatmu dengan namja lain. Kupikir Perjodohan ini harus segera dipublikasikan agar kau tak lari dariku.” ‘Deg.. namja lain, mungkinkah itu Donghae?’ perlahan airmataku berhenti.
“Kau mungkin membenciku, Aku tahu. Tapi aku akan merasa lebih bersalah jika terus berbohong lebih banyak. Aku hanya berbohong kau menjadi yeoja-ku, itu saja. Dan kuyakin kau akan lebih senang dengan tittle itu daripada musuhku. Hehe” ucapnya jail. Tak habis pikir namja ini masih bercanda saat perkataannya serius bahkan aku sudah mulai mendengarkan kata-katanya. Kupukul dada bidangnya *wow* aku kembali menangis. wae? Aku kenapa? Bahkan aku tak pernah menangis dengan cara seperti ini didepan namja sekalipun oppa2 ku. Dia memelukku erat.. eeraatt sekaliii bahkan aku sampai mendengar degup jantungnya. “Kau jahat Cho Kyuhyun,” hanya itu yang bisa kuungkapkan saat ini.
“Mianhae.. Kau boleh berkata apa saja padaku. Katakanlah apa yang ingin kau katakan”
Aku menangis dipelukannya, ingin sekali menangis histeris tapi dibawah masih ada keluargaku dan keluarganya. Akhirnya aku hanya  mencoba menenangkan diri. Kurasa aku menyukai pelukannya. Sangat nyaman. Seperti bukan sosok Kyuhyun yang kukenal. Sekarang Kyuhyun berperan sebagai malaikat baik hati yang tiba-tiba menolongku dari kegelapan. *aiih bahasa luh*
KYUHYUN POV
Yeoja ini tak berhenti menangis tapi selang 15 menit akhirnya ia ambil suara.
“Aku tak mengerti apa yang aku rasakan, tapi saat ini aku sangat kesal padamu, kau berani membohongiku, kau berani mempermalukanku didepan eomma, appa, joongkii oppa dan keluargamu. Kau berani membuatku menangis seperti ini. Kau.. hikz hikz” Kueratkan pelukanku. Kutepuk punggungnya agar merasa baikan. “Kenapa kau melakukan ini huh?” katanya
“Simple Rae-ya, karena aku mencintamu.” Dia berhenti terisak. Aku tak mendengar tangisannya lagi.
“Kau dengar, AKU MENCINTAIMU.” Ucapku tepat ditelinganya. Kulihat dia bergidik geli.. Dia mencubit punggungku. “Auuu” jeritku mengaduh. Rae-ya melepaskan pelukanku. Dia mundur beberapa centi dariku.
“Aku sudah mengatakannya sebulan yang lalu tapi kau menganggap itu hanya lelucon saja. Jujur aku sakit mendengar itu, apa kau tak mengerti ucapanku begitu serius saat itu? apa kau tak mengerti memendam perasaan sejak lama itu menyakitkan, Bodoh.”
Dia terdiam lama, aiishh bodoh sekali kau Cho Kyuhyun. Kenapa harus mengungkapkan itu? apa kau tak malu.. ahh pabo-yaa... rutukku dalam hati.
“Mianhe Cho Kyuhyun, jika selama ini aku membuatmu sakit, kupikir hanya aku yang sakit selalu dibunuh perlahan dengan kelakuanmu padaku. Tapi sekarang aku mengerti kau lebih sakit dariku.” Ujarnya. “Ahh, aku sungguh tak mengerti tentang hidupmu. Dirimu penuh teka-teki. Kau tau, aku tak bisa menebak apa yang akan kau lakukan, apa yang akan kau perbuat, apa yang akan kau katakan. Tingkahmu selalu membuatku bingung” ujarnya lagi
“Cukup ikuti Scenarioku Song Rae-ya”
“Bagamaina jawabanmu? Kau mencintaiku juga kan”
“Hmm .. mollayo.” Ucapnya santai.
“Heii, Rae-ya, jangan membuatku menunggu terlalu lama” ucapku sedikit kesal.
“Kau Harus menjawab beberapa pertanyaanku dulu.”  Dia menatap sangsi padaku
“Ne, katakanlah”
“Kau sungguh mencintaku? Tapi kenapa kau bersikap seolah aku ini musuhmu, aku selalu kau siksa. Kau bahkan sepertinya tak pernah senang melihatku bahagia.”
“Apa sampai detik inipun kau tak mengerti??” Rae-ya hanya menggeleng. “Kau ini sungguh bodoh. Haha” Dia mendelik kearahku. “Baiklah, sebenarnya aku sangat malu membicarakan ini. Tapi dari awal aku sudah mencintaimu, aku termasuk namja dengan gengsi yang tinggi jadi untuk menyembunyikan perasaanku aku bersikap membencimu. Dengan menjahili kau setiap hari membuatku senang tiada tara. Menjadi kepuasan tersendiri buatku. Hehe, tapi ternyata tanpa merasa takut kau membalasku.”
“Kedua, apa hubunganmu dengan Donghae?? Dan kenapa kau menyebutnya berbahaya bagiku”
“Apa kau berpikir Donghae pacarku?” Ucapku tajam.  Dia tersenyum, kulihat bibirnya menahan tawa.
“Sejak kecil aku selalu bersaing dengannya. Dia selalu mengambil apa yang kupunya. Aku masih bisa terima, tapi dia tak pernah menyadari kesalahannya sampai akhir SMP kelas 3 dia berpacaran dengan nuna-ku. Daridulu aku dekat dengan Ahra nuna, sempat kesal melihatnya begitu mesra dengan Ahra dibanding aku adiknya sendiri. Sampai SMA kelas 2 kemarin terbongkar kebohongannya, dia ternyata telah berpacaran dengan yeoja yang hampir menjadi yeojachingu-ku. Dia mencampakan Ahra nuna begitu saja. Ahra nuna begitu terpuruk makanya dia memilih kuliah di Amerika.  Saat itu aku mulai tak suka dengan tingkahnya. Saat dia kembali mengambil hal yang berharga dariku yaitu kau, aku sangat marah bahkan saat tadi dia mencoba menciummu ingin rasanya kubunuh dia.” Ujarku geram.
“Ahh,, ne” ucapnya. Kulihat pipinya merona merah.
“Kuyakin kau mencintaku, hanya saja kau berada dalam situasi sulit. Aku mengerti. Aku akan menunggumu sampai kau benar-benar mencintaiku” kataku
Dia menghambur memelukku. “Mianhae, aku membuatmu begini.” Ucapnya
 Sekarang rasanya lega mengatakan semuanya. ‘Aku akan banyak belajar. Belajar mengertikanmu, belajar menahan emosiku dan terutama bersabar untuk menunggumu Rae-ya.’
AUTHOR POV
Song Rae Byung tetap dengan posisi memeluk Kyuhyun. Kyuhyun yang juga menikmati saat berpelukan itu malahan semakin mengeratkan tangannya seakan tak ingin yeoja dipelukannya lari darinya.
Kyuhyun mengangkat pipi Rae Byung. Rae-ya yang kikuk merasa Kyuhyun semakin mendekatkan wajah mereka, mendekat dan semakin dekat. Kyuhyun memiringkan wajahnya, menutup mata, lalu dia mendaratkan ciuman di bibir Rae-ya yang memang tidak tertutup sempurna itu. Yeoja itu kaget setengah mati. Kyuhyun menghisap bibirnya lembut. Rae-ya yang kaget sontak melotot dan jantungnya serasa berhenti berdetak sesaat. Terasa sengatan api hangat membara ke seluruh lapisan kulitnya karena merasakan ciuman lembut Kyuhyun. Rae-ya pun menutup mata dan menikmati ciuman itu. Dengan degup jantung yang belum berdetak stabil, ia membiarkan
Kyuhyun melumat bibirnya. Rae-ya yang bingung mulai merespon perlakuan Kyuhyun. Sekitar lima menit keduanya bercumbu sambil berpelukan.
“Kyuhyun, buka pintunya, Rae-ya,, kau sakit? Ayo pulangg.. teriak Song Joongki dari luar.
“Yakk, apa yang kau lakukan pada adikku huh? Sudah sejam sejak aku datang kalian didalam. Ayo keluar” di susul Teriakan kembali, suara Jelas sekali itu suaranya Lee Junhoo
Mereka yang didalam kaget, segera mereka melepas ciumannya. Dan saling menjauh.  Rae-ya yang tak percaya atas apa yang terjadi mengerjap-ngerjapkan matanya. Otaknya serasa mati tak terkendali. Kyuhyunpun begitu terlihat malu atas perbuatannya. Tapi mereka tak menggubris teriakan Joongki diluar. Kyuhyun malah menarik tangan Rae-ya agar mendekat kembali kepelukannya.Kyuhyun kembali menarik dagu runcingnya dan wajah mereka berhadapan “Jika kau bertanya kenapa aku melakukannya, karena aku sangat mencintaimu juga aku sangat ingin menghapus bekas bibir namja sialan yang tadi siang menciummu.” ucapnya
namja itu memberikan evil smile sambil memegang rahang Rae-ya. Kembali Kyuhyun mencium bibirnya lama.
“Kyunie,, kau sedang apa huh? Rae-ya harus segera pulang” kali ini terdengar lagi suara yeoja yang bersuara lembut, yeoja itu adalah Ahra nuna.
Pletak.. !  Rae-ya memukul kepala Kyuhyun.
“Auu” Kyuhyun mengaduh.  “Ahh nde  eonni.” Ucap Rae Byung dari dalam
“Sepertinya aku tak perlu menunggumu, aku sudah tahu jawabannya. Hehe” ujar Kyuhyun memegangi kepalanya yang sakit. “Chagii..” ucapnya sambil mempoutkan bibirnya memberi isyarat meminta dicium kembali.
”Jangan memanggilku dengan sebutan aneh itu dan jangan  sekali-kali menciumku tanpa seizinku. Annddwee” Ancam Rae Byung
“Kau saja tadi meresponku, bilang saja kau menyukaiku Rae-ya. Haha” ledek Kyuhyun membalas perkataan Rae Byung
“Aisshh.. menyebalkan”  cibir Rae-ya
Kyuhyun membuka pintu kamarnya. “Yakk, Cho Kyuhyun, ku peringatkan kau, sampai berani menyentuh adikku ku pastikan kau habis di tanganku.” Ujar Junhoo yang sedari tadi menunggu pintu kamar Kyuhyun dengan geramnya. Joongki ikut-ikutan menatap tajam Kyuhyun.
‘Tch ini dua namja sekalinya baik bisa baik banged, tapi jika menyebalkan ahh sangat menyebalkan tapi aku tahu mereka benar-benar menyayangiku sampai-sampai menungguiku disini. Lihat ekspresi mereka sekarang sangat konyol. haha’ pikir Rae Byung
“Ahh Junhoo Hyung sudah datang, Annyeonghaseyo” kata Kyuhyun
“Jangan basa-basi. Kau apakan adikku? Lihat matanya sampai bengkak begitu?? Mengalahkan sipitnya mataku” tegasnya
“Tenang Hyung, hanya sedikit sentuhan saja. Hehe” jawab Kyuhyun  Ahra eonnie yang berada disebelahnya menepuk lengan Kyuhyun.
Junhoo yang baru datang dijamu dengan keadaan adik tercintanya dalam kamar bersama namja yang belum syah menjadi suaminya setengah mati menahan marah atas jawaban Kyuhyun.
Joongki menarik Rae-ya kearahnya. “Gwenchana?” tanyannya sambil memegang pipi  dan dahinya, memutar-mutar tubuh Rae-ya memeriksa bagian tubuh Rae-ya yang terluka. Rae-ya hanya diam diperlakukan seperti itu.
“Yaa.. Song Rae Byung kau diancam olehnya? Ada yang sakit?” cecar Junho
“Ahh Oppa, aku tak melakukan apapun, jangan lebay dech” jawab Rae-ya
Kyuhyun melirik Rae-ya. Rae-ya balik menatap tajam “Mwo??” bentaknya
“HAHAHAHA.. Anio. Hanya saja tadi itu disebut apa yaa? haha” terdengar tawa khasnya EvilKyu.
“YAAK, CHO KYUHYUN..” Bentak Rae-ya
Joongki Junho dan Ahra eonnie menatap mereka bingung.

THE END . . .

Ahh Finished.. senang sekali. :D . Otthe?? Comment-nya dund.. hehe
Mianhe kalo ada diksi ato kata-kata yang kurang baik. Mianhe kalo Gg seru. Itu Endingnya kayak gitu soalnya otak gue lagi yadong banged mikiri kisseu sama Unyun. Wkwkwk #abaikan

0 komentar:

Posting Komentar

 

AnindyaEmkaha Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei