AnnyeongHaseyo... Ahh mianhe kalo ganggu.
Hehe Cuma pengen eksis sebentar aja, nerusin FF gaje inih. Hehe semoga
terhibur. Walopun gaje yaa anggep aja bagus. Hehe
Gomawo yang udah nyempetin baca.
Baca juga yaah Rae-ya Saranghae part 1 nd 2.a. Hehe
Cekidoott...

Cast
:Song Rae Byung
Cho Kyuhyun
Lee Donghae
Lee Hyukjae
Song Joong Ki
Lee Junho
Rain Bi
Song Hye Gyo
Cho Ahra
Cho’s Family
Suzy
Krystal
Rae Byung
POV
Aku berjalan dengan lesu menyusuri jalanan.
Rasanya kepalaku benar-benar amnesia . Tanganku kembali memegang bibir. “Kenapa
tadi aku memejamkan mata. Yaak,, Rae-ya kau Bodoh sekali. Rutukku dalam hati
kesal pada diri sendiri. “Dan kenapa juga kau lari Rae-ya? Memalukan..” Aku
memukul – mukul kepala agar tak ingat atas kejadian barusan.
“ Aiish Lee Donghae sialan. Beraninya
menciumku sekenanya. Merenggut keperawanan bibirku.. aiishh !! Aku
menggeleng-gelengkan kepala memukul-mukulnya lagi berharap aku amnesia dengan
kejadian tadi. Aiigoo.. aku malu sekali..
Aku menghentak-hentakan kaki.. “Dan kenapa
jalan pulang lama sekali sih”. Kataku setengah berteriak. ‘Apa gara-gara
kejadian tadi aku lupa jalan rumah..’ pikirku
” Aarrgghh aku ingin cepat pulaanngg...”
“Rae-ya,, kau darimana saja? Kenapa baru
pulang huh? Naik..” kata namja bermotor
“Oppa..”
kataku menghambur ke pelukannya. Ternyata Junho oppa.
“Kau lusuh sekali. Hey waeyo?”
“Aniyo, aku lelah ingin cepat pulang.”
“Naik..” katanya
Sesampainya di rumah aku segera masuk kamar
merebahkan tubuh.
“Rae-ya cepat bergegas dan dandanlah yang
cantik.”
“Ige mwoya? Aku lelah.” Ucapku memutar posisi
tubuhku ke kanan.
“Appa sudah bilang kemarin kalau keluarga kita
akan makan malam bersama keluarga teman bisnis appa. Kau menyetujuinya kan
kemarin. Jangan bilang kau lupa, Cepatlah.. tak ada waktu lagi.” Katanya lalu
pergi dari kamarku
“Rae-ya cepatlah mandi dan dandanlah. Kau
harus ikut. Inih sangatlah penting.” Sekarang suara eomma mengingatkan lagi.
“Hanya makan malam kan? Aku bisa makan malam
di rumah. Aku tak ikut eomma.”
“Yaak.. kau inih cepat sana mandi.” Eomma
menariku ke kamar mandi.
“Joongki-ya bantu adikmu ini.” Teriak eomma
dari kamar.
Ampun, kenapa ini rumah berisik sekali. Aku
ingin beristirahat tak bisakah mereka mengerti..
Aku segera mandi dan berganti pakaian
seadanya. Akupun mandi dengan tergesa
karena diluar sangat berisik. Rasanya kamarku sudah menjadi sarang burung beo
yang tiap saat berkicau.
“Yak, kau jelek sekali. Apa kau tak bisa make
up?” Kata joongki dari ambang pintu
“Anjoo” .. Joongki menarikku duduk depan kaca
rias, wajahku segera di make over olehnya.
“Yaak, mau kau apakan aku?? Shireo.. aku tak
mau” belaku tapi Joongki Oppa tak mengubrisnya.
“Yaa
oppa.. jangan terlalu menor aku tak mau seperti ahjumma ahjumma..”
“kau meragukanku? Aku ini ahli Rae-ya..
Diamlah.”
“Acara apa sebenarnya ini? Kenapa aku harus
seformal ini huh?”
“Kau ini berisik sekali.” katanya
“Pakai ini. Aku tadi sengaja membelinya
untukmu.” Kata junho oppa dari pinggir pintu mengulurkan bingkisan.“Iniii” dia
melempar bingkisan itu segera refleks aku menangkapnya.
“Apa ini??”
tanyaku
“Kau ini, dilihat saja tak usah tanya.”
Ucapnya sinis.
“Isshh..” balasku sambil mempout bibir
mungilku.
“Ayo hyung..” katanya menarik joongki keluar.
“Pakailah kau pasti cantik.” Ujarnya tersenyum. Joongki oppa hanya mengangguk
angguk setuju.
“Rae-ya cepatlah . appa tak ada waktu
menunggumu.” Teriak Appa dari luar.
“Ne..”
Lagi lagi aku melihat pantulan diriku saat ini
dalam kaca hanya untuk memastikan bahwa yang di depan kaca adalah aku, Song Rae
Byung. :D Seperti bukan aku..
aku keluar dengan dress mini putih pemberian
junho oppa dan riasan minimalis make up jongki oppa. Mereka berdua memang
sangat sayang padaku
“Yeppeo..” kata mereka kompak.
“Masih cantik eomma lah.” Kata eomma tak mau
kalah.
Hahahaha :D anggota keluarga sontak tertawa
bersama.
“Kajja..kita sudah telat.” Ucap Appa
Appa segera melajukan mobilnya. Aku duduk di
belakang dengan Jongki Oppa.
“Oppa, junhoo oppa kemana?” Kataku menepuk
lengannya.
“Dia tak ikut. Dia sedang latihan dance dengan
BB-y untuk mengikuti lomba besok. Mungkin ia datang telat nanti” jawabnya
“Ya ya, kenapa kalian pilih kasih huh? Junho
oppa boleh tak ikut kenapa aku tidak?”
“Karena ini menyangkut hidupmu sayang.” Kata
jongki tersenyum.
“Mwo? Ige mwoya?” kataku. Mereka hanya tersenyum. Wae? Reaksi apa itu?
mereka menyembunyikan sesuatu.
“Sebenarnya kita mau makan malam dengan
keluarga siapa appa, dan ada apa ini? Kenapa menyangkut hidupku?
“Keluarga Cho Chagi.” Jawab eomma
“Mwo???”
------
Sekarang aku duduk melingkar di ruang
makan#kyk konferensi meja bundar :D# bersama keluarga besarku dan keluarga
besar Cho, sejak tadi kuharap bukan Cho Kyuhyun. Kuharap Cho yang lain. Aku tak
bisa membayangkan aku duduk bersama dengannya. Aiishh aku sangat tak mau berada
disini.
“Ahh, your so beautiful” suara yeoja
menghampiriku
“Ahh
Gamsahamnida.” Jawabku menunduk
“Aku Cho Ahra, kau pasti Song Rae Byung, kau
persis eomma-mu cantik.” Aku melirik eomma yang tersipu. Aku merasa
canggung, Apa yeoja bernama Cho Ahra ini
memujiku apa hanya untuk sopan santuun berkata seperti itu. bahkan dia lebih
cantik dariku seperti ulzzang yang di tivi2. . “Pasti menyenangkan
jika kau nanti jadi dongsaengku” Ucapnya
berbinar-binar. Semua yang disini tertawa akupun ikut tersenyum. ‘Aku bingung,
apa yang salah bahkan ucapannya tak ada lucunya sama sekali.’
Ahra eonnie duduk sebelah Cho Ahjumma tapi dia
melewati satu kursi disebelahku.’ Apa masih ada anggota keluarga lagi? Kapan
mulai acara makan2nya. Aku sangat lapar atas kejadian siang tadi.
Aaiissh..’
“Maaf membuat kalian menunggu, aku terlambat
ada urusan sebentar” ucap seorang dengan suara beratnya. Kemudian duduk
disebelahku.
“Aahh Kyunnie kita sudah besar sekarang, kau
tumbuh jadi seorang yang tampan dan pintar. Gwenchanayo, sepertinya kita tak
salah menunggu orang sepertimu” ujar Appa tertawa
“Kau ini masih muda, tampan, pintar sudah bisa
mengurus perusahaan Appa-mu lagi. Aku bangga padamu.” Kata eomma
‘Apa-apaan mereka berdua memuji orang lain
sementara anaknya tak pernah inih dipuji. Tch’
Aku mendongak untuk melihat siapa yang duduk
di sebelahku. “deod...” aku refleks berdiri dan hanya mengatakan itu. sungguh
tak percaya ternyata benar ini keluarga Cho Kyuhyun. Dia hanya tersenyum sinis
dan Kulirik semua yang ada disini.
Terlihat mereka memandang kami dan tersenyum juga. Kulirik appa yang sedari
tadi tersenyum. ‘Appa, please ayo kita
pulang. Ku tahu kau merencanakan sesuatu’ Kukeluarkan kata2lewat
percakapan batin. Appa hanya menatapku dan seakan berkata ‘duduklah tenang dulu
jangan berbuat yang aneh2 disini’
“Tak perlu menyambutku. Anjoo” Cho Kyuhyun
membuyarkan kebingunganku.
Aku
terpaksa kembali duduk. “Ahh, ternyata
hubungan kalian sudah sangat akrab, syukurlah” ujar Cho Ahjussi.
“Ne appa” jawab Kyuhyun
“Ahh ne” jawabku kaku ‘Bukan sangat akrab
ahjussi, bahkan kita ini rival yang tak terpisahkan. Kau tahu, anakmu ini
merecoki hidupku setiap hari jadi itu yang membuat kami ‘sangat akrab’.
“Ahh makanlah, ayoo jangan syungkan” ucap Cho
Ahjussi lagi.
‘Aku sangat tak ingin makan kau tahu tubuhku
sudah tak berasa lapar.’ Aku hanya menunduk. Joongkii menyenggol lenganku, dan
berbisik “makanlah barang sedikit, sopan santun kata eomma”
“Coba ini,” Kyuhyun di sebelahku menyodorkan potongan steaknya padaku mencoba
menyuapiku. ‘Ommo,, apa yang namja ini lakukan huh, apa bumi ini terbalik?
Bahkan kurasa bumi barusan berhenti berputar menyaksikan tingkah baiknya
padaku.’
“Aaaa..” dia mencoba menyuapiku, aku terdiam
menatapnya tanpa reaksi. “Hey, buka mulutmu” katanya membuyarkan diamku. Namja
ini kenapa? Apa dia sakit? Apa dia tak sadar melakukan ini didepan keluargaku
dan keluarganya. Kuyakin ini hanya trick supaya terlihat baik didepan semua
orang. Aiih namja ini benar- benar... aku membuka mulut memakan apa yang dia
tawarkan. “hmm.. gamsahamnida Kyuhyun-ssi” ucapku dan tersenyum terpaksa.
Kulihat dia menahan tawa. Semua anggota keluarga yang disitu tersenyum geli.
‘mati kau Rae-ya, kupastikan mukamu sudah merah menahan perlakuan kyuhyun namja
sialan ini’
“Kuharap kau tak memasukkan racun dalam steakku
barusan.” Bisikku sangat lirih hampir tak terdengar.
“Aku sudah memasukkan obat pembasmi tikus.”
Ucapnya menahan geli kulihat dia tersenyum menyebalkan.
“Ahh lihat Rain, anak kita sangat akur serasi
sekali jika nanti menjadi sepasang pengantin.
Sepertinya tak salah jika acara pertunangan ini dimajukan bulan depan .”
kata Cho Ahjussi
Aku tersedak. Uhuk uhuk... aku menepuk-nepuk
dada.
“Ahh, chagi gwenchana?” Tanya eommaku
Kyuhyun menyodorkan gelas minumnya, terlihat
mukanya panik. Kulirik dia tajam ‘Wae? Kenapa mukamu terlihat begitu, sok
perhatian dech. Padahal kau senang melihatku begini.’
“Ahh, sepertinya Rae-ya belum tau yeobo
tentang masalah ini. Tolong dijeaskan.” Kata Cho Ahjumma tersenyum padaku
“Begini, aku dan appamu dari dulu sudah
menjodohkan kalian Rae-ya, Dari kalian masih kanak-kanak, sempat ingin memutuskan ini karena Appamu
ingin melihat kau bahagia dengan pilihanmu sendiri. Tapi Kyuhyun bilang kau
adalah yeojachingunya dua minggu yang lalu. Jadi untuk apa kita menunda-nunda
perjodohan ini.Kau tentu tak keberatan dengan ini karena yang akan menjadi
calon suamimu adalah namjachingumu sendiri.” Katanya sumringah. Appa dan eomma
hanya ikut serta mengangguk.
“Mwo??” ucapku kaget
“Wae Rae-ya, apa kau keberatan?” tanya
eommanya kyuhyun
“Ahh eomma kenapa berkata seperti itu, Rae-ya
memang begitu. Dari awal dia memang merahasiakan hubungan kami. Bukan dia tak
setuju hanya saja dia mungkin berpikir masih harus memikirkan sekolah.”
“Hahaha, tenang chagii, kau hanya bertunangan
saja. Jika kau sudah siap kau boleh menikah. Mungkin saat Lulus kuliah
baiknya.” Ujar eomma kyuhyun lagi dengan mantap.
Joongkii oppa hanya mengelus punggungku.
Mencoba menenangkanku. Kuyakin hanya dia yang tahu bahwa aku tak berpacaran
dengan namja gila disampingku ini.
“Oppa..” ucapku lirih menatapnya berharap dia
menolongku saat ini.
“Mianhae chagii, aku tak tahu apa-apa, hanya
saja kau terlihat pucat dan tak menikmati malam ini. Kupikir kau harus segera
pulang.” Jawab Joongki oppa tak kalah lirih, ‘kupikir kau mengerti aku oppa’
Air mataku hampir saja keluar. Kutahan sekuat tenaga. Aku diam menunduk
sementara yang lain sedang asik berbicara masalah pertunangan ‘kita’ iya aku
dan kyuhyun.
“Kau sakit? Kuantar kau ke kamarku.”ucap
Kyuhyun menarikku. Kali ini aku pasrah sungguh tubuhku lemas tak bisa menolak.
lagian aku ingin segera keluar dari perbincangan konyol ini.
Kyuhyun membawaku ke lantai atas tepat di
kamarnya. Ia segera menutup pintu. “Kau kaget? Kau marah? Kau membenciku?” Kyuhyun
angkat bicara. Aku tetap diam. Tak terasa airmataku sukses mengalir dari
tempatnya.
“Rae-ya, mianhae..” ujarnya lagi. Kali ini
Kyuhyun mendekatiku. “Kau mungkin kaget, aku tahu. Karena orang tuamu tak
pernah menceritakannya karena aku yang minta. Aku tahu aku salah melakukan ini
tanpa sepengetahuanmu. Perjodohan ini
tak ingin aku ungkap secepat ini tapi melihatmu tadi membuatku sakit.” Aku mendongak menatapnya ‘Melihat apa? Aku
tak pernah melakukan sesuatu yang membuat dia sakit justru sebaliknya dia yang
membuatku susah. aku tak mengerti apa yang kau maksud’ Airmataku tak berhenti
keluar. Aku menangis segukan. Aku tak bisa mengungkapkan apapun. Shock, marah,
bingung campur jadi satu.
“Kau mungkin marah, aku tahu. Tapi aku lebih
marah jika melihatmu dengan namja lain. Kupikir Perjodohan ini harus segera
dipublikasikan agar kau tak lari dariku.” ‘Deg.. namja lain, mungkinkah itu
Donghae?’ perlahan airmataku berhenti.
“Kau mungkin membenciku, Aku tahu. Tapi aku
akan merasa lebih bersalah jika terus berbohong lebih banyak. Aku hanya berbohong
kau menjadi yeoja-ku, itu saja. Dan kuyakin kau akan lebih senang dengan tittle
itu daripada musuhku. Hehe” ucapnya jail. Tak habis pikir namja ini masih
bercanda saat perkataannya serius bahkan aku sudah mulai mendengarkan
kata-katanya. Kupukul dada bidangnya *wow* aku kembali menangis. wae? Aku
kenapa? Bahkan aku tak pernah menangis dengan cara seperti ini didepan namja
sekalipun oppa2 ku. Dia memelukku erat.. eeraatt sekaliii bahkan aku
sampai mendengar degup jantungnya. “Kau jahat Cho Kyuhyun,” hanya itu yang bisa
kuungkapkan saat ini.
“Mianhae.. Kau boleh berkata apa saja padaku.
Katakanlah apa yang ingin kau katakan”
Aku menangis dipelukannya, ingin sekali
menangis histeris tapi dibawah masih ada keluargaku dan keluarganya. Akhirnya
aku hanya mencoba menenangkan diri.
Kurasa aku menyukai pelukannya. Sangat nyaman. Seperti bukan sosok Kyuhyun yang
kukenal. Sekarang Kyuhyun berperan sebagai malaikat baik hati yang tiba-tiba
menolongku dari kegelapan. *aiih bahasa luh*
KYUHYUN POV
Yeoja ini tak berhenti menangis tapi selang 15
menit akhirnya ia ambil suara.
“Aku tak mengerti apa yang aku rasakan, tapi
saat ini aku sangat kesal padamu, kau berani membohongiku, kau berani
mempermalukanku didepan eomma, appa, joongkii oppa dan keluargamu. Kau berani
membuatku menangis seperti ini. Kau.. hikz hikz” Kueratkan pelukanku. Kutepuk
punggungnya agar merasa baikan. “Kenapa kau melakukan ini huh?” katanya
“Simple Rae-ya, karena aku mencintamu.” Dia
berhenti terisak. Aku tak mendengar tangisannya lagi.
“Kau dengar, AKU MENCINTAIMU.” Ucapku tepat
ditelinganya. Kulihat dia bergidik geli.. Dia mencubit punggungku. “Auuu”
jeritku mengaduh. Rae-ya melepaskan pelukanku. Dia mundur beberapa centi
dariku.
“Aku sudah mengatakannya sebulan yang lalu
tapi kau menganggap itu hanya lelucon saja. Jujur aku sakit mendengar itu, apa
kau tak mengerti ucapanku begitu serius saat itu? apa kau tak mengerti memendam
perasaan sejak lama itu menyakitkan, Bodoh.”
Dia terdiam lama, aiishh bodoh sekali kau Cho
Kyuhyun. Kenapa harus mengungkapkan itu? apa kau tak malu.. ahh pabo-yaa...
rutukku dalam hati.
“Mianhe Cho Kyuhyun, jika selama ini aku
membuatmu sakit, kupikir hanya aku yang sakit selalu dibunuh perlahan dengan
kelakuanmu padaku. Tapi sekarang aku mengerti kau lebih sakit dariku.” Ujarnya.
“Ahh, aku sungguh tak mengerti tentang hidupmu. Dirimu penuh teka-teki. Kau
tau, aku tak bisa menebak apa yang akan kau lakukan, apa yang akan kau perbuat,
apa yang akan kau katakan. Tingkahmu selalu membuatku bingung” ujarnya lagi
“Cukup ikuti Scenarioku Song Rae-ya”
“Bagamaina jawabanmu? Kau mencintaiku juga
kan”
“Hmm .. mollayo.” Ucapnya santai.
“Heii, Rae-ya, jangan membuatku menunggu
terlalu lama” ucapku sedikit kesal.
“Kau Harus menjawab beberapa pertanyaanku
dulu.” Dia menatap sangsi padaku
“Ne, katakanlah”
“Kau sungguh mencintaku? Tapi kenapa kau
bersikap seolah aku ini musuhmu, aku selalu kau siksa. Kau bahkan sepertinya
tak pernah senang melihatku bahagia.”
“Apa sampai detik inipun kau tak mengerti??”
Rae-ya hanya menggeleng. “Kau ini sungguh bodoh. Haha” Dia mendelik kearahku.
“Baiklah, sebenarnya aku sangat malu membicarakan ini. Tapi dari awal aku sudah
mencintaimu, aku termasuk namja dengan gengsi yang tinggi jadi untuk
menyembunyikan perasaanku aku bersikap membencimu. Dengan menjahili kau setiap
hari membuatku senang tiada tara. Menjadi kepuasan tersendiri buatku. Hehe,
tapi ternyata tanpa merasa takut kau membalasku.”
“Kedua, apa hubunganmu dengan Donghae?? Dan
kenapa kau menyebutnya berbahaya bagiku”
“Apa kau berpikir Donghae pacarku?” Ucapku
tajam. Dia tersenyum, kulihat bibirnya
menahan tawa.
“Sejak kecil aku selalu bersaing dengannya.
Dia selalu mengambil apa yang kupunya. Aku masih bisa terima, tapi dia tak
pernah menyadari kesalahannya sampai akhir SMP kelas 3 dia berpacaran dengan
nuna-ku. Daridulu aku dekat dengan Ahra nuna, sempat kesal melihatnya begitu
mesra dengan Ahra dibanding aku adiknya sendiri. Sampai SMA kelas 2 kemarin
terbongkar kebohongannya, dia ternyata telah berpacaran dengan yeoja yang hampir
menjadi yeojachingu-ku. Dia mencampakan Ahra nuna begitu saja. Ahra nuna begitu
terpuruk makanya dia memilih kuliah di Amerika.
Saat itu aku mulai tak suka dengan tingkahnya. Saat dia kembali
mengambil hal yang berharga dariku yaitu kau, aku sangat marah bahkan saat tadi
dia mencoba menciummu ingin rasanya kubunuh dia.” Ujarku geram.
“Ahh,, ne” ucapnya. Kulihat pipinya merona
merah.
“Kuyakin kau mencintaku, hanya saja kau berada
dalam situasi sulit. Aku mengerti. Aku akan menunggumu sampai kau benar-benar
mencintaiku” kataku
Dia menghambur memelukku. “Mianhae, aku
membuatmu begini.” Ucapnya
Sekarang rasanya lega mengatakan semuanya.
‘Aku akan banyak belajar. Belajar mengertikanmu, belajar menahan emosiku dan
terutama bersabar untuk menunggumu Rae-ya.’
AUTHOR POV
Song Rae Byung tetap dengan posisi memeluk
Kyuhyun. Kyuhyun yang juga menikmati saat berpelukan itu malahan semakin
mengeratkan tangannya seakan tak ingin yeoja dipelukannya lari darinya.
Kyuhyun mengangkat pipi Rae Byung. Rae-ya yang
kikuk merasa Kyuhyun semakin mendekatkan wajah mereka, mendekat dan semakin
dekat. Kyuhyun memiringkan wajahnya, menutup mata, lalu dia mendaratkan ciuman
di bibir Rae-ya yang memang tidak tertutup sempurna itu. Yeoja itu kaget
setengah mati. Kyuhyun menghisap bibirnya lembut. Rae-ya yang kaget sontak
melotot dan jantungnya serasa berhenti berdetak sesaat. Terasa sengatan api
hangat membara ke seluruh lapisan kulitnya karena merasakan ciuman lembut
Kyuhyun. Rae-ya pun menutup mata dan menikmati ciuman itu. Dengan degup jantung
yang belum berdetak stabil, ia membiarkan
Kyuhyun melumat bibirnya. Rae-ya yang bingung mulai merespon perlakuan Kyuhyun. Sekitar lima menit keduanya bercumbu sambil berpelukan.
Kyuhyun melumat bibirnya. Rae-ya yang bingung mulai merespon perlakuan Kyuhyun. Sekitar lima menit keduanya bercumbu sambil berpelukan.
“Kyuhyun, buka pintunya, Rae-ya,, kau sakit?
Ayo pulangg.. teriak Song Joongki dari luar.
“Yakk, apa yang kau lakukan pada adikku huh?
Sudah sejam sejak aku datang kalian didalam. Ayo keluar” di susul Teriakan
kembali, suara Jelas sekali itu suaranya Lee Junhoo
Mereka yang didalam kaget, segera mereka
melepas ciumannya. Dan saling menjauh.
Rae-ya yang tak percaya atas apa yang terjadi mengerjap-ngerjapkan
matanya. Otaknya serasa mati tak terkendali. Kyuhyunpun begitu terlihat malu
atas perbuatannya. Tapi mereka tak menggubris teriakan Joongki diluar. Kyuhyun
malah menarik tangan Rae-ya agar mendekat kembali kepelukannya.Kyuhyun kembali
menarik dagu runcingnya dan wajah mereka berhadapan “Jika kau bertanya kenapa
aku melakukannya, karena aku sangat mencintaimu juga aku sangat ingin menghapus
bekas bibir namja sialan yang tadi siang menciummu.” ucapnya
namja itu memberikan evil smile sambil
memegang rahang Rae-ya. Kembali Kyuhyun mencium bibirnya lama.
“Kyunie,, kau sedang apa huh? Rae-ya harus segera pulang” kali ini terdengar lagi suara yeoja yang bersuara lembut, yeoja itu adalah Ahra nuna.
“Kyunie,, kau sedang apa huh? Rae-ya harus segera pulang” kali ini terdengar lagi suara yeoja yang bersuara lembut, yeoja itu adalah Ahra nuna.
Pletak.. ! Rae-ya memukul kepala Kyuhyun.
“Auu” Kyuhyun mengaduh. “Ahh nde
eonni.” Ucap Rae Byung dari dalam
“Sepertinya aku tak perlu menunggumu, aku
sudah tahu jawabannya. Hehe” ujar Kyuhyun memegangi kepalanya yang sakit.
“Chagii..” ucapnya sambil mempoutkan bibirnya memberi isyarat meminta dicium
kembali.
”Jangan memanggilku dengan sebutan aneh itu
dan jangan sekali-kali menciumku tanpa
seizinku. Annddwee” Ancam Rae Byung
“Kau saja tadi meresponku, bilang saja kau
menyukaiku Rae-ya. Haha” ledek Kyuhyun membalas perkataan Rae Byung
“Aisshh.. menyebalkan” cibir Rae-ya
Kyuhyun membuka pintu kamarnya. “Yakk, Cho
Kyuhyun, ku peringatkan kau, sampai berani menyentuh adikku ku pastikan kau
habis di tanganku.” Ujar Junhoo yang sedari tadi menunggu pintu kamar Kyuhyun
dengan geramnya. Joongki ikut-ikutan menatap tajam Kyuhyun.
‘Tch ini dua namja sekalinya baik bisa baik
banged, tapi jika menyebalkan ahh sangat menyebalkan tapi aku tahu mereka
benar-benar menyayangiku sampai-sampai menungguiku disini. Lihat ekspresi
mereka sekarang sangat konyol. haha’ pikir Rae Byung
“Ahh Junhoo Hyung sudah datang, Annyeonghaseyo”
kata Kyuhyun
“Jangan basa-basi. Kau apakan adikku? Lihat
matanya sampai bengkak begitu?? Mengalahkan sipitnya mataku” tegasnya
“Tenang Hyung, hanya sedikit sentuhan saja.
Hehe” jawab Kyuhyun Ahra eonnie yang
berada disebelahnya menepuk lengan Kyuhyun.
Junhoo yang baru datang dijamu dengan keadaan
adik tercintanya dalam kamar bersama namja yang belum syah menjadi suaminya
setengah mati menahan marah atas jawaban Kyuhyun.
Joongki menarik Rae-ya kearahnya. “Gwenchana?”
tanyannya sambil memegang pipi dan
dahinya, memutar-mutar tubuh Rae-ya memeriksa bagian tubuh Rae-ya yang terluka.
Rae-ya hanya diam diperlakukan seperti itu.
“Yaa.. Song Rae Byung kau diancam olehnya? Ada
yang sakit?” cecar Junho
“Ahh Oppa, aku tak melakukan apapun, jangan
lebay dech” jawab Rae-ya
Kyuhyun melirik Rae-ya. Rae-ya balik menatap
tajam “Mwo??” bentaknya
“HAHAHAHA.. Anio. Hanya saja tadi itu disebut
apa yaa? haha” terdengar tawa khasnya EvilKyu.
“YAAK, CHO KYUHYUN..” Bentak Rae-ya
Joongki Junho dan Ahra eonnie menatap mereka
bingung.
THE END . . .
Ahh Finished.. senang
sekali. :D . Otthe?? Comment-nya dund.. hehe
Mianhe kalo ada diksi ato kata-kata yang kurang
baik. Mianhe kalo Gg seru. Itu Endingnya kayak gitu soalnya otak gue lagi
yadong banged mikiri kisseu sama Unyun. Wkwkwk #abaikan
0 komentar:
Posting Komentar